Mengapa Perayaan Paskah Identik dengan Telur?
Teluradalah simbol Paskahyang telah dikenal masyarakat sejak lama. Lantas, mengapa perayaan Paskah selalu identik dengan telur?
Seiring waktu, tradisi dan simbol paskah sebenarnya telah berkembang mengikuti arus zaman. Meski demikian, beberapa simbol tetap bertahan sejak berabad-abad lalu.
Bagi umat Kristiani, Paskah adalah perayaan kebangkitan Kristus, tapi banyak juga tradisi Paskah yang masih berlaku saat ini justru tidak tercantum di Alkitab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Meskipun Paskah adalah hari raya keagamaan, tradisi-tradisi nenek moyang atau masyarakat pagan tetap tak bisa dihilangkan. Begitu juga dengan telur Paskah, simbol ini kemungkinan besar terkait dengan tradisi pagan.
Telur merupakan simbol kuno kehidupan baru, masyarakat pagan konon merayakan musim semi dengan festival yang salah satunya berisi telur. Namun, jika dilihat dari sudut pandang Kristen, telur Paskah dikaitkan dengan kemunculan Yesus dari kubur dan kebangkitannya.
Melansir English Heritage, orang-orang sepanjang sejarah di seluruh dunia memberi telur pada festival musim semi sebagai tanda masuknya musim baru. Kemudian, umat Kristen yang berawal di Mesopotamia mewarnai telur Paskah mereka.
Praktik ini kemudian diadopsi oleh gereja Ortodoks hingga menyebar ke Eropa Barat. Telur memang melambangkan kehidupan baru dan kelahiran kembali, dari sinilah perayaan Paskah kemudian menyerap semua tradisi ini.
Berbagai tradisi dan takhayul bermunculan seputar telur saat Paskah. Telur yang diletakkan pada hari Jumat Agung dikatakan akan berubah menjadi berlian jika disimpan selama 100 tahun.
Kepercayaan lain berkaitan dengan kesuburan. Beberapa orang mengira bahwa telur yang dimasak pada hari Jumat Agung dan dimakan pada hari Paskah akan meningkatkan kesuburan dan mencegah kematian mendadak.
Itulah penjelasan soal mengapa perayaan Paskah selalu identik dengan telur.
(tst/pua)本文地址:http://www.quickqpp.com/news/22d899925.html
版权声明
本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。